Selasa, 11 Maret 2014

Gaya atau Corak Kaya Seni Rupa Murni Indonesia

B. Gaya atau Corak Kaya Seni Rupa Murni Indonesia
           
Gaya seni rupa murni Indonesia memiliki keunikan dan keragaman, seiiring dengan kebudayaan dan peradaban manusia yang berkembang. Di Indonesia gaya atau aliran dapat dibagi, antara lain;
1. Gaya Primitif
            Karya seni zaman primitif bersifat alami dan sederhana, contohnya seperti lukisan pada dinding guadan seni patung pedalaman, misalnya patung tradisional di Papua, Suku Dayak, dan Toraja yang cenderung bersifat statis.
2. Gaya Klasik
            Seni rupa ini merupakan peninggalandari peiode Hindu, Buddha, dan Islam yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatra yang cenderung bersifat dinamis dan dekoratif. Peninggalan zaman Hindu-Buddha, antara lain berupa candi, patung, dan relief. Sedangkan karya seni rupa padazaman Islam umumnya bercorak dekoratif dan stilasi, contohnya berupa masjid, kaligrafi, seni ukir, seni pahat batu nisan, batik, dan wayang.
3. Gaya Modern
            Aliran seni rupa yang berkembang pada zaman ini, di antaranya;
a. Romantisme: yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya paduan warna kontras. Tokoh aliran ini ialah Raden Saleh.
b. Naturalisme: yaitu ciri lukisan yang mengambil objek keindahan alam. Sekumpulan pelukis Indonesia yang menganut aliran ini, diawali dengan adanya kelompok Moi Indie, antara lain Rudolf Bonnet, Le Mayeur, Locatelli, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki, Wakidi, dan R.M. Pirngadi.
c. Realisme: yaitu ciri lukisan yang penggambaran objeknya sesuai keadaan yang sebenarnya. Tokohnya ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah, Tarmizi, dan Suromo.
d. Impresionis: yaitu ciri lukisan bertemakan alam yang dibuat secara langsung dan cepat, berdasarkan kesan pencahayaan, garis, dan warna. Tokoh aliran ini ialah Zaini dan Affandi.
e. Ekspresionisme: yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung menyim pang dari bentuk aslinya. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Tokohnya ialah Affandi, Rusli, dan Srihadi Sudarsono.
f. Abstrak: yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dangan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenal lagi, kecuali bagi si pelukisnya. Pelikisnya ialah Nashar, Fajar Sidik, Handrio, hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
g. Klasikisme/Dekoratif: yaitu ciri lukisan yang penggambaran dibuat dengan penggayan sehingga lebih terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini ialah Kartono Yudhakusumo dan Amri Yahya.
h. Pointilisme: yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari titik warna yang membentuk suatu gambar yang bersifat realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.

i. Kontemporer (Masa Kini): ciri aliran ini mengutamakan kebebasan berekspresi, dinamis, tidak terikat aturan-aturan seni klasik, dan memadukan seni dengan teknologi. Seniman aliran ini ialah S.Prinka , Jim Supangkat, Nyoman Nuarta, dan Angelina P.